Sekedar Sharing pengalaman, dan juga sebagai Catatan Pribadi seorang Eko Sartono yang semoga bermanfaat buat orang lain.

Sabtu, 10 November 2012

HIU vs SALMON

Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tsb masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dgn ikan salmon yg sdh diawetkan dgn es..

Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon tsb tetap hidup.
Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yg mati di kolam buatan tsb..

Bagaimana cara mereka menyiasatinya..??
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tsb..
Ajaib..!!
Hiu kecil tsb "memaksa" salmon2 itu terus bergerak agar Jangan, sampai dimangsa..
Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit..!!

Diam membuat kita mati..!
Bergerak membuat kita hidup...!!

Apa yg membuat kita diam??
Saat tidak ada masalah dlm hidup dan saat kita berada dlm zona nyaman..
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena..
Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati..!!
Ironis, bukan..??
Apa yg membuat kita bergerak..??
Masalah..
Tekanan Hidup.. dan
Tekanan Kerja..

Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu..

Disaat saat seperti itu biasanya kita akan ingat Allah dan berharap kpd-Nya.
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa..

Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup..
Itu sebabnya syukurilah "hiu kecil" yg terus memaksa kita utk bergerak dan tetap survive..

Masalah hidup adalah baik, karena itulah yg membuat kita terus bergerak. Mungkin hiu hiu kecil itu bisa berbentuk siapa dan apa saja dalam hidup kita... Jangan jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh orang lain.
semoga Ђάŗï ini lebih baik dari Ђάŗï kemarin...Aamiin yaa اَللّهُ.

0 komentar :

Posting Komentar